PART 3 Mengungkap Kebenaran Sejarah Wu Ze Tian (武则天) -- Kaisar wanita satu-satunya di China

Masa setelah naik tahta

Raja wanita satu-satunya dalam sejarah
Dalam kerajaan yang menjunjung tinggi kedudukan pria, betapa susahnya bagi Wu Ze Tian untuk menjadi raja. Untuk itu ia telah membunuh tak terkira jumlahnya. Wu Ze Tian tau kekerasan hanya bisa membuat orang takut, tidak bisa membuat orang dari lubuk hati menerimanya. Wanita menjadi Raja adalah hal yang tak terbayangkan sebelumnya.
Pada masa itu masyarakat mempercayai  tiga ajaran yaitu Confusius, Taoisme dan Buddhis.  Ia harus membuktikan seorang wanita boleh menjadi Raja berdasarkan ajaran dan budaya masa itu. Tapi dalam ajaran Confucius menentang wanita menjalankan pemerintahan.  Ia pun mencarinya dalam kitab suci agama Buddha. Dalam Kitab Da Yun Jing (大云经) ditemukan kisah seorang Bodhisatva yang menjelma menjadi wanita dan memerintah sebuah kerajaan. Wu Ze Tian dengan senang menyebarluaskan kitab suci ini.
Rakyat menunjukan dukungannya melalui petisi. Konon awalnya petisi ini dirancang oleh Wu Ze Tian sendiri. Pertama kali sekitar ratusan orang menghadap Wu Ze Tian memintanya naik tahta,  Wu Ze Tian pura-pura dengan rendah hati menolak. Sampai ketiga kalinya, orang yang mengajukan petisi mencapai 60.000. Didalamnya termasuk raja Tang Rui Zong. Ia meminta Wu Ze Tian naik tahta menggantikannya, juga meminta marganya diganti menjadi Wu. Kali ini Wu Ze Tian pun menerimanya.
Melalui perjuangan selama hampir setengah abad, akhirnya pada tahun 690 Wu Ze Tian naik tahta, menjadi raja wanita satu-satunya dalam sejarah China, ia juga adalah raja China yang naik tahta pada umur paling tua (67tahun). Ia menjadi raja selama 15 tahun, sampai akhirnya meninggal pada umur 82 tahun 705. Tapi secara keseluruhan,  Wu Ze Tian memegang kekuasaan  selama 46 tahun, dihitung sejak ia masih sebagai permaisuri. Ia mengganti nama Dinastinya menjadi Dinasti Zhou ().

Qing jun ru weng (请君入瓮Persilahkan tuan masuk ke dalam gentong)
Qing Jun Ru Weng

Sebagai seorang wanita, untuk menjadi raja, ia menghadapi kendala yang jauh lebih besar dari pria. Masyarakat yang menganut faham Confucius termasuk para pejabat sangat menentangnya. Sehingga sejak pemberontakan Xu Jing Ye, Wu Ze Tian menggunakan Politik Menindas (ku li zheng zhi 酷吏政治) dan Sistem mengadu gao mi 告密). Sebelum ia naik tahta, Politik Menindas ditujukan pada Keturunan Raja marga Li dan pejabat yang mendukung mereka seperti Pei Yan. Sampai pada awal ia naik tahta ia masih memakainya untuk mencegah rencana pemberontakan yang terselubung dan memperkokoh kekuasaannya yang masih lemah.
Dalam sistem mengadu, ia mengijinkan pejabat maupun rakyat jelata untuk menjadi spion. Bagi yang mengadu, segera diberi perlakuan bagai pejabat tinggi, pejabat setempat tidak boleh mempertanyakan masalahnya dan harus mengawalnya ke ibukota untuk mengadu langsung pada Wu Ze Tian. Jika pengaduannya benar, akan dinaikkan pangkat. Jika tidak benar pun tidak diberi hukuman. Saat itu orang yang mengadu pada Wu Ze Tian mencapai puluhan ribu orang.
Wu Ze Tian memakai Pejabat Penindas (ku li 酷吏) untuk menginterogasi tersangka pemberontak. Diantaranya ada Suo Yuan Li ( 索元礼), Zhou Xing (周兴) Lai Jun Chen(来俊臣). Mereka adalah orang rendah tak bermoral yang menggunakan cara tak berperikemanusiaan untuk memaksa pejabat mengakui kesalahan yang kebanyakan tidak mereka lakukan. Melihat alat penyiksaan yang sangat kejam, banyak narapidana yang belum diinterogasi sudah mengaku. Karena Wu Ze Tian mendukung mereka, mereka terus menciptakan cara yang lebih kejam untuk menyiksa. Mereka bahkan memberikan setiap penyiksaan dengan nama yang indah dan berseni.
Kadang pembantaian tidak melalui interogasi. Sekitar masa Wu Ze Tian naik tahta, ia membunuh banyak tersangka pemberontak, tapi ada sebagian besar pengikutnya atau anggota keluarganya yang tidak dibunuh dan diasingkan. Tiga tahun setelah ia naik tahta, ada isu bahwa orang yang diasingkan ini ingin memberontak.  Ia pun mengirim Pejabat Penindas bernama Wan Guo Jun (万国俊) ke Guang Zhou (广州) untuk menyelidikinya. Sampai disana, tanpa interogasi, ia membunuh 300an orang. Ia melaporkan pada Wu Ze Tian mereka semua mau memberontak sehingga langsung dihukum mati. Merasa puas dengan hasilnya, Wu Ze Tian segera menaikkan jabatannya. Karena khawatir orang yang diasingkan ke tempat lain juga ingin memberontak, ia pun mengirim 5 Pejabat Penindas ke 5 tempat lainnya. Melihat Wan Guo Jun yang dinaikkan jabatan, mereka pun berlomba membunuh orang di pengasingan. Minimal membunuh 500 orang, maksimal mencapai 900an. Ini adalah Peristiwa Enam Jalur Utusan (Liu Dao Shi Shi Jian 六道使事件) yang terkenal memperbusuk nama pemerintahan Wu Ze Tian.
Wu Ze Tian memakai politik menindas selama 14 tahun. Ia terpaksa memakai cara ini karena kekuatan oposisi terlalu besar. Walau berhasil memperkokoh posisinya, Wu Ze Tian sendiri juga mengintrospeksi diri, jika diantara  pejabat  dan raja tidak ada lagi keharmonisan, pejabat setiap hari ketakutan, bagaimana mungkin membangun kerajaan yang kuat?  Untuk memerintah kerajaan dengan baik, tidak boleh mengandalkan pejabat penindas.
Wu Ze Tian sendiri membereskan Pejabat Penindasnya. Zhou Xing, salah satu Pejabat Penindas terkenal kejam juga dituduh ingin memberontak. Wu Ze Tian mengutus Lai Jun Chen menginterogasinya. Tanpa membeberkan maksudnya, Lai Jun Chen mengundang Zhou Xing makan. Sambil mendesah ia berkata,’ Ah! Akhir-akhir ini, ada seorang pemberontak  yang bagaimanapun tidak mau mengaku,bagaimana?’
Zhou Xing dengan enteng berkata,’ Mudah saja, kamu sediakan sebuah gentong besar, masukkan dia kedalam, lalu masak perlahan-lahan dengan api kecil. Sebelum matang ia pasti mengaku.’
Lai Jun Chen segera menyuruh orang menyediakan sebuah gentong besar, lalu berkata pada Zhou Xing,’ Silahkan tuan masuk ke dalam gentong.’ qing jun ru weng 请君入瓮). Zhou Xing tau benar kekejaman cara penyiksaan ini, ia langsung mengaku lalu kemudian diasingkan. Karena dibenci orang banyak, sebelum sampai ke pengasingan, ia sudah dibunuh.
Qing jun ru weng (请君入瓮)kemudian menjadi  peribahasa yang artinya menggunakan cara dirinya sendiri untuk balas menindaknya. Sebenarnya peribahasa mereflexikan kehendak rakyat ingin balas menindak kekejaman pejabat penindas.
Nyali Lai Jun Chen semakin hari semakin besar.  Ia bahkan berani menuduh Putri kesayangan Wu Ze Tian, Putri Tai Ping (太平公主) dan Tang Rui Zong ingin memberontak.  Putri Tai Ping tidak takut pada Lai Jun Chen, tapi juga tidak berhasil menjatuhkannya. Akhirnya, Pejabat Penindas lain Ji Xu (吉顼), mengadu ‘Lai Jun Chen mencelakakan banyak orang baik, korban nyawa tak terhingga jumlahnya, jumlah korupsinya setinggi langit, ia adalah maling kerajaan.’ Melalui pengaduan Ji Xu , Wu Ze Tian kali ini menyadari perilaku Lai Jun Chen telah mengundang banyak musuh, ia pun dijatuhi hukuman mati.
Setelah dieksekusi, saking membencinya, rakyat berebutan merobek jasadnya. Dalam waktu singkat, jasadnya tidak bersisa. Mendengar ini Wu Ze Tian sangat kaget dan bersyukur dialah yang menghabisi Lai Jun Chen, jika tidak, kemarahan rakyat malah tertuju padanya. Saat ini juga, Wu Ze Tian merasa posisinya sudah cukup kuat dan tidak membutuhkan lagi Politik Menindas, ia pun mengakhirinya.

Patung Buddha yang di buat Tang Gao Zong sesuai dengan wajah Wu Ze Tian

Pemerintahan Wu Ze Tian
Para sejahrawan menilai kejayaan pemerintahan Wu Ze Tian tidak kalah dengan kejayaan masa Zhen Guan Zhi Zhi (贞观之治)nya Tang Tai Zong. Sebenarnya Wu Ze Tian adalah pemimpin yang handal. Dalam catatan sejarah ia terus menerus dimaki oleh orang yang tidak bisa menerimanya sebagai Raja wanita. Jangan lihat ia menumpas pemberontakan, membentuk politik Penindas, kelihatannya sangat menyiksa, tapi semua itu ditujukan pada masyarakat lapisan atas dan orang yang dianggap membahayakan kekuasaannya. Buktinya  beberapa kali terjadi pemberontakan, masyarakat ramai tetap mendukung Wu Ze Tian. Pada masa pemerintahannya, kekuatan politik stabil, pasukan militer kuat, budaya maju, rakyat kaya dan makmur. Kerajaan terus bertambah besar dan kuat.
Wu Ze Tian sangat mementingkan pendidikan rakyatnya. Ia sendiri adalah seorang pelajar,  sastrawan dan penulis kaligrafi berbakat yang telah menghasilkan banyak karya besar. Ia juga sangat menjunjung tinggi kaum terpelajar.
Untuk mencari bakat, ia tidak hanya mengandalkan dirinya sendiri. Ia merancang ulang sistem ujian negara,  yang bisa dengan cepat dan tepat menemukan orang yang bijak dan berbakat. Ia membuka kesempatan besar bagi rakyat golongan bawah dan miskin yang cerdas untuk menjadi pejabat. Sistem ujian ini telah meningkatkan hasrat rakyat untuk belajar dan berkarya. Karya sastra jaman Dinasti Tang berada pada posisi puncak juga berkat jasa Wu Ze Tian ini.
Ia juga mengadakan  ujian negara yang dipandu oleh Raja  sendiri, yang biasanya memakan waktu berhari-hari. Hal ini mengandung makna yang besar. Dengan memimpin langsung ujian negara, mempererat hubungan antara raja dengan murid yang akan menjadi pejabat dikemudian hari. Di samping itu Wu Ze Tian juga mengadakan ujian militer bagi mereka yang mempunyai bakat fisik. Karena efeknya yang bagus, sistem-sistem ujian negara yang dirancang Wu Ze Tian  dipakai terus oleh raja China lainnya turun temurun sampai  Dinasti terakhir China, Dinasti Qing.
Disamping itu ia mendorong pejabat untuk merekomendasikan bawahannya dan mendukung semua orang untuk mempromosikan diri. Kunci kejayaan sebuah kerajaan ditentukan dari apakah dalam pemerintahannya terdapat pejabat bijak yang bisa berdedikasi. Kemampuan Wu Ze Tian dalam hal ini tidak diragukan lagi. Sejahrawan menilainya punya hati lapang mendengar kritikan, punya kebijaksanaan menemukan bakat dan punya teknik memakai orang. Alhasil, banyak muncul orang hebat yang mengabdi pada kerajaannya.  
Salah satu contohnya adalah Di Ren Jie (狄仁傑). Saat masih sebagai pejabat daerah, dalam setahun ia bisa memecahkan 1700 kasus tanpa ada yang tidak puas meminta naik banding. Dalam sejarah tercatat tidak perduli jabatan apa yang ia pegang, semua ia jalankan dengan hasil yang menonjol. Wu Ze Tian  sangat  mempercayai dan menghormatinya. Ia memanggil Di Ren Jie Tetua kerajaan (Guo lao 囯老) dan tidak mengijinkannya berlutut didepannya. Ia membujuk Wu Ze Tian mewariskan tahtanya pada Tang Zhong Zong dan berhasil mengembalikan kerajaan pada Dinasti Tang. Kelebihan terbesar Di Ren Jie adalah ia sangat handal dalam menemukan dan memakai orang berbakat. Ia berjasa merekomendasikan Yao Chong(姚崇), Zhang Jian Zi (張柬之), Huan Yan Fan (桓彥範), dan banyak lagi pejabat yang sangat berprestasi di kemudian hari.
Contoh lain adalah Lou Shi De (娄师德) Dalam sejarah tercatat selain sangat bijak kelebihannya adalah kesabaran. Di Ren Jie bisa menjadi Perdana Menteri karena rekomendasi Lou Shi De. Awalnya Di Ren Jie tidak mengetahuinya, ia bahkan membencinya. Wu Ze Tian pun menunjukan surat rekomendasi Lou Shi De pada Di Ren Jie dan berkata, ‘Dari awal sampai akhir Lou Shi De hanya memujimu.’ Di Ren Jie sangat malu dan menyesal. Sejak itu ia selalu memuji kebesaran hati Lou Shi De. Sikap seperti Lou Shi De yang sangat rendah hati dan bisa mengalah telah membantu mestabilkan suasana mencekam yang diakibatkan Politik Menindas.
Di Ren Jie

Wu Cheng Si (武承嗣) mimpi menjadi raja
Wu Cheng Si adalah keponakan Wu Ze Tian, anak dari abangnya. Sejak Wu Ze Tian naik tahta, Wu Cheng Si  memimpikan jadi putra mahkota. Ia memfitnah semua pejabat yang mendukung Li Dan, mengakibatkan mereka dihukum mati. Melihat gelagatnya, Perdana Menteri  Li Zhao De (李昭德) diam diam memberi tahu Wu Ze Tian ,  Kekuasaan Wu Cheng Si sudah kelewat besar. Wu Ze Tian Berkata, ia adalah keponakanku,  tentu saja saya memberinya kepercayaan. Li Zhao De berkata, Dalam sejarah, putra raja membunuh rajanya sudah menjadi hal biasa. Apalagi seorang keponakan terhadap bibinya. Takutnya kekuasaan baginda berada dalam bahaya. Wu Ze Tian merasa katanya masuk akal. Jabatan Perdana Menteri Wu Cheng Si langsung dicabut.
Tapi karena Wu Cheng Si terus menjilat dan membuat hati Wu Ze Tian senang, ia menjadi bimbang.  Di Ren Jie  menasehati ,’Keponakan dan anak kandung, hubungan mana yang lebih dekat? Lagipula jika baginda mewariskan tahta pada putra, ratusan tahun kemudian nama anda tetap ada dalam Kuil Leluhur Kaisar marga Li dan disembahyangi anak cucu. Jika mengangkat keponakan, mana ada keponakan yang menyembahyangi bibinya.
Dalam tradisi China, setelah seorang wanita menikah, ia pun ikut marga suaminya. Budaya China dahulu sangat mementingkan sembahyang pada leluhur. Karena menikah dengan raja bermarga Li, Wu Ze Tian otomatis termasuk keturunan keluarga Li. Ia sangat peduli dan tidak ingin namanya dihapus dalam Kuil Leluhur.
Di Ren Jie terus menggunakan berbagai cara membujuk Wu Ze Tian. Ditambah hampir semua pejabat menyarankan ia meneruskan tahtanya pada anaknya, mengembalikan kerajaan pada marga Li. Akhirnya ia mengurungkan niat mengangkat keturunan Wu sebagai  putra mahkota. Ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi Wu Ze Tian karena itu berarti dinasti Zhou nya berakhir sampai disini.
Mimpi Wu Cheng Si menjadi raja pun hanya menjadi khayalan. Tak lama kemudian ia meninggal karena sedih. Tang Rui Zong kemudian merelakan kedudukan putra mahkota kepada abangnya. Pada tahun 698 Tang Zhong Zong kembali diangkat sebagai putra mahkota.

Mainan baru Wu Ze Tian
Dalam pemerintahan Wu Ze Tian ada dua cela besar yang membuatnya menjadi sasaran makian orang. Yang pertama adalah memakai Politik Menindas, yang kedua adalah memelihara selir pria. Wu Ze Tian ingin memiliki banyak selir pria untuk menunjukkan kebesarannya dan kewibawaannya sama seperti raja pria lain. Ada empat selir pria yang paling mendapat perhatian.
Selir pria pertama masuk istana tanpa direncanakan.  Anak angkat Wu Ze Tian, Qian Jin Gong Zhu (千金公主) menemukan pria penjual obat jalanan bernama Feng Xiao Bao (冯小宝). Melihatnya sangat ganteng dan cerdas, ia menghadiahkannya pada Wu Ze Tian untuk mengambil hatinya. Saat itu Wu Ze Tian baru menumpas pemberontakan Xu Jing Ye, dan Tang Gao Zong pun baru meninggal,  sehingga Wu Ze Tian masih segan. Ia pura-pura menyuruh Feng Xiao Bao menjadi Bhiksu dan mengganti nama menjadi Xue Huai Yi (薛怀义).  Karena dimanja Wu Ze Tian, semua orang berusaha mengambil hatinya, dan ia pun berlaku semena-mena.
Xue Huai Yi berada di sisi Wu Ze Tian selama 10 tahun. Perlahan-lahan Wu Ze Tian mengalihkan perhatiannya pada selir pria baru, yaitu tabib kerajaan Shen Nan Liao(沈南蓼). Karena iri, untuk menarik perhatian Wu Ze Tian, Xue Huai Yi membakar Aula Cahaya (Ming Tang明堂) yang pendiriannya menghabiskan banyak kas negara  dan dianggap Wu Ze Tian sebagai lambang kekuasannya sebagai raja. Xue Huai Yi kali ini telah melampaui batas. Wu Ze Tian tidak langsung menindaknya, tapi tak lama kemudian Xue Huai Yi meninggal secara mendadak.
Selir pria ketiga Zhang Chang Zong (张昌宗) dihadiahkan oleh putrinya, Putri Tai Ping. Zhang Chang Zong merekomendasikan Kakak kandungnya Zhang Yi Zhi (长易之)  yang juga sangat ganteng. Mereka adalah keturunan pejabat yang berbakat seni. Pada masa tua Wu Ze Tian, ia melewatkan lebih banyak waktu bersenang-senang. Ia sangat memanjakan kedua Zhang bersaudara.

Kudeta Dewa Naga (Shen Long Zheng Bian 神龙政变)

Shen Long Zheng Bian

Tahun 700 Perdana Menteri Di Ren Jie meninggal pada umur 71. Wu Ze Tian sangat sedih. Mengikuti rekomendasi Di  Ren Jie, Wu Ze Tian mengangkat Zhang Jian Zhi (張柬之)  yang sudah berumur 80 sebagai perdana menteri. Di Ren Jie sangat tulus kepada Wu Ze Tian, ia juga mengagumi kemampuan Wu Ze Tian memerintah. Tapi budaya saat itu menganggap kedudukan wanita seharusnya dibalik priasehingga sama dengan pejabat lainnya ia berharap kerajaan bisa kembali ke Dinasti Tang dibawah marga Li. Karena ia sudah tua, sebelum meninggal ia membentuk komplotan yang terdiri dari 5 orang dipimpin oleh Zhang Jian Zhi untuk mendukung Putra Mahkota dan menjamin kerajaan kembali ke marga Li.
Wu Ze Tian sendiri juga sudah tua dan sakit-sakitan. Sehingga pengontrolan kekuasaan dan hubungan dengan dunia luar menurun. Pada masa tuanya, sifat Wu Ze Tian berubah menjadi pemurah hati yang cenderung lengah. Mendapat perlindungan dari Wu Ze Tian, selir pria, 2 Zhang bersaudara bersama  keluarganya mendapat kekuasaan dan bertindak semena-mena.   Para pejabat memakai berbagai cara untuk menindak mereka melalui jalur hukum. Tapi Wu Ze Tian berkali-kali melindungi mereka. Saat itu di istana terbagi dua golongan. Yang pertama orang yang ingin mengambil hati 2 Zhang, sedang yang lain membenci dan ingin membasmi mereka.
Kedua Zhang mengakibatkan 4 anak-cucu Tang Zhong Zong dan 1 anak Wu Cheng Si dihukum mati, menfitnah pejabat dan kekasih Putri Tai Ping, dan mengancam posisi Tang Zhong Zong sebagai Putra mahkota. Wu Ze Tian bahkan membiarkan 2 Zhang memegang pemerintahan.  Saat ini Zhang Jian Zhi waspada, perlindungan Wu Ze Tian pada 2 Zhang sudah melampaui batas.
Tahun 705, Wu Ze Tian sakit keras. Ia memilih hanya 2 Zhang merawat di sisinya. Selainnya ia tidak ingin bertemu siapapun bahkan anaknya sendiri. Dari pengalaman sejarah terdahulu, ini adalah hal yang sangat membahayakan, karena jika Wu Ze Tian tiba-tiba meninggal, kerajaan akan jatuh ke tangan 2 Zhang. Karena itu komplotan Zhang Jian Zhi merencanakan kudeta untuk membunuh 2 Zhang, sekalian memaksa Wu Ze Tian menyerahkan jabatan lebih awal.
5 orang komplotan Zhang Jian Zhi semuanya adalah pejabat sipil, Untuk mendapat dukungan militer, Zhang Jian Zhi menghasut Jendral Yang Yuan Yan(杨元琰), Panglima Yu Lin Jun, Li Duo Zuo(李多祚), serta Li Zhan(李湛), 3 putra putri Wu Ze Tian pun turut serta. Pada tanggal 22 bulan 1 tahun 705 mereka melancarkan kudeta.
Kudeta kali ini paling menguntungkan Tang Zhong Zong, karena hasilnya mengangkatnya sebagai raja. Tang Zhong Zong awalnya sudah setuju. Tapi saat dijemput dikediamannya, Tang Zhong Zong ketakutan. Semua orang kelabakan karena tanpa putra mahkota, berarti  mereka semua memberontak. Pasukan harus membujuknya berkali-kali. Sampai akhirnya Li Zhan berkata, ‘Seluruh pasukan telah mengorbankan keselamatan sendiri demi anda dan kedaulatan Dinasti Tang. Jika kudeta berhenti ditengah jalan, semua orang yang terlibat bersama keluarganya akan dihukuman mati. Jika anda benar tidak ingin ikut, mohon anda utarakan langsung pada pasukan.’ Tang Zhong Zong tentu tau maksudnya,  jika ia tidak turut, seluruh pasukan akan menyerbunya, akhirnya ia dengan terpaksa ikut ke istana Wu Ze Tian.
Pasukan kudeta sempat bersitegang dengan panglima pengawal istana Tian Gui Dao (田归道).  Tapi begitu melihat putra mahkota tiba, ia pun mengijinkan mereka masuk istana. 2 Zhang langsung ditangkap dan dipenggal di koridor.
Wu Ze Tian yang sakit berjalan keluar. Saat ini suasana sangat mencekam.  Wu Ze Tian sedikit pun tidak gugup atau tegang, malah pasukan kudeta yang merasa serba salah. Setelah beberapa tanya jawab, Wu Ze Tian  menyadari kekuasaannya telah berakhir. Dengan penuh wibawa ia berjalan kembali ke kamarnya. Kali ini Wu Ze Tian kalah, tapi ia kalah dengan terhormat. Kudeta Dewa Naga pun menandai berakhirnya pemerintahan Wu Ze Tian.
"Qian Ling" Taman Makam Tang Gao Zong dan Wu Ze Tian


Akhir masa hidup
Setelah Tang Zhong Zong naik tahta, kerajaan kembali  dibawah kekuasaan marga Li dan semua sistem pemerintahan juga kembali pada Dinasti Tang. Walau demikian, Wu Ze Tian tidak kehilangan keagungannya. Ia masih mendapat perlakuan seorang raja dan Tang Zhong Zong memanggil ibunya Sang Raja Suci Ze Tian (則天大圣皇帝). Nama akrab Wu Ze Tian pun diambil dari panggilan ini.
Wu Ze Tian kemudian seperti tahanan rumah. Sebagai raja yang pernah sangat berkuasa, caranya melalui masa-masa akhir hidupnya ini tentu membuat hatinya sangat menderita. Dalam surat wasiatnya yang sederhana,  ia menyatakan pengampunan kepada musuh politik dan saingannya. Ini kembali menonjolkan dirinya. Artinya,  saya bisa memaafkan kalian, bisakah kalian memaafkan saya.  
10 bulan kemudian,  Wu Ze Tian meninggal pada  umur 82 tahun. Wu Ze Tian meminta jabatan rajanya dicabut  dan dimakamkan bersama Tang Gao Zong di Qian Ling(乾陵) sebagai permaisuri Tang Gao Zong. Makamnya terkenal dengan batu nisannya yang polos tanpa tulisan (wu zi bei無字碑) .  Para sejarahwan berspekulasi,  mungkin karena  Wu Ze Tian merasa dirinya telah banyak berdosa, sehingga berpesan tidak menulisi batu nisan.  Ada lagi yang berkata Wu Ze Tian adalah raja yang penuh percaya diri, baik buruknya ia, ia biarkan generasi mendatang menilai sendiri sehingga tidak perlu menulis apapun di atas nisan. Tapi masalah ini sepertinya tidak ada hubungan dengan Wu Ze Tian yang sudah meninggal.  Keturunannyalah yang tidak tau harus mengukir apa pada batu nisannya.
Delapan tahun setelah Wu Ze Tian meninggal, cucunya Raja, Tang Xuan Zong(唐玄宗)  naik tahta  dan memimpin Dinasti Tang ke masa jaya Kai Yuan Sheng Shi (开元盛世).  Wu Ze Tian memegang peran penting dalam menanamkan pondasinya. Selain dalam hal pemerintahan, banyak pejabat Wu Ze Tian seperti Zhang Jia Zhen (张嘉贞)Yao Chong (姚崇),  Song Jing(宋璟), Zhang Yue (张说) yang membantu Tang Xuan Zong ke masa jayanya Sebagai wanita China jaman dahulu, mengapa Wu Ze Tian bisa menjadi Raja? Unsur situasi dan kondisi saat itu sangat mendukung. Seperti kaum wanita Dinasti Tang yang relatif terbuka, kedudukan rakyat jelata yang cenderung meningkat serta kesehatan Tang Gao Zong yang buruk . Tapi faktor yang paling menentukan adalah bakat Wu Ze Tian yang  menonjol,  kemampuannya yang luar biasa serta sifatnya yang tak pernah menyerah.
Lalu mengapa ia kehilangan tahtanya? Menyibak semua sejarah raja China, dinilai dari keuletan, dinilai dari mutu, Wu Ze Tian termasuk sangat baik  Tapi walaupun ia berhasil memegang kekuasaan tertinggi, ia tidak bisa melawan arus tradisi, yang saat itu, posisi seorang wanita adalah sebagai istri dan seorang ibu. Dalam wasiatnya ia dengan cerdas meminta kedudukannya kembali sebagai istri Tang Gao Zong sehingga mengembalikan dirinya sebagai seorang ibu keluarga Li Dinasti Tang, dan dikenang anak cucunya.
Wu Ze Tian banyak berdedikasi demi kejayaan kerajaan China. Ia berhasil  menempatkan dirinya pada posisi penting dalam sejarah China. Apapun penilaian orang, ia  telah menjadi seorang tokoh legendaris yang tidak dapat dipungkiri kemampuannya. Namun, sampai akhir masa hidupnya ia mungkin baru menyadari kekuasaan yang selama itu ia kejar berlalu begitu cepat, semua bagaikan hanya ilusi.

"Wu Zi Bei" Makam Tanpa Tulisan Wu Ze Tian 


Panda Contributor

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PART 3 Mengungkap Kebenaran Sejarah Wu Ze Tian (武则天) -- Kaisar wanita satu-satunya di China"

Post a Comment

Cara mencari tekan Ctrl+F di keyboard dan masukkan Indonesia, Mandarin atau pinyin.