PART 2 Mengungkap Kebenaran Sejarah Wu Ze Tian (武则天) -- Kaisar wanita satu-satunya di China

Masa setelah menjadi Permaisuri


Masa sebagai Permaisuri (Tahun 655-683)
Setelah dinobatkan sebagai permaisuri, Wu Ze Tian memulai aksi balas dendamnya. Asalkan yang pernah bertentangan dengannya tidak lolos, kalau bukan dibunuh, jabatannya dicabut atau diasingkan. Zhang Sun Wu Ji (长孙无忌)Chu Sui Liang (褚遂良),dan beberapa pejabat besar lainnya pun menjadi korban .
Permaisuri Wang dan Selir Xiao Shu Fei lebih menyedihkan lagi. Mereka disekap dalam sebuah ruang gelap tertutup rapat dengan hanya sebuah lubang untuk mengantar makanan. Suatu hari Tang Gao  Zong datang keluar ruang sekap. Mendengar suara Tang Gao Zong, mereka memohon ‘Baginda, tolong dilihat dari budi kita sebagai suami istri, keluarkanlah kami.’ Tang Gao Zong mendesah, ‘Ah, Bagaimana Permaisuri Wu boleh demikian terhadap kalian? Jangan khawatir, saya akan membereskannya.’
Begitu mengetahuinya, Wu Ze Tian sangat marah. Ada sumber sejarah yang mengatakan,  sebenarnya Tang Gao Zong lah yang memberi kuasa pada Wu Ze Tian untuk membereskan kedua wanitanya itu.  Permaisuri Wang dan Selir Xiao Shu Fei masing-masing diberi seratus pukulan, kaki dan tangan semuanya  dipenggal, kemudian dimasukkan kedalam guci arak sampai akhirnya mati. Sebelum selir Xiao Shu Fei meninggal ia pernah menyumpah ‘Semoga setelah mati saya dilahirkan kembali sebagai kucing, dan si bejad Wu lahir sebagai tikus. Saya mau memakan dagingnya, meminum darahnya.’
Itu sebabnya ada sejarah mengatakan  Wu Ze Tian sangat takut pada kucing. Di dalam istana tidak diizinkan memelihara kucing. Disamping itu konon Wu Ze Tian sangat takut arwah mereka berdua datang membalas dendam, mungkin karena itu mereka dari Chang An (长安) pindah ke kota Luo Yang(洛阳).
Karena Tang Gao Zong sendiri sering sakit, sedang  Wu Ze Tian sangat cerdas dan berambisi, sejak tahun 660  perlahan-lahan ia menggantikan Tang Gao Zong membaca dan menjawab  laporan kenegaraan pejabat serta mengurus urusan negara. Wu Ze Tian   melaksanakannya dengan sangat baik, sehingga saat ini Tang Gao Zong bisa bersantai.

Kasus Shang Guan Yi (上官仪)
Ambisi dan kekuasaan Wu Ze Tian semakin lama semakin besar, ia bahkan membatasi gerak gerik Tang Gao Zong. Sejak menjadi permaisuri, Wu Ze Tian tidak lagi penurut pada Tang Gao Zong. Segala sesuatu yang dilakukan Tang Gao Zong dikontrol oleh Wu Ze Tian. Saat itu ia mulai tidak senang dikekang. Pada tahun 664 ia mengutarakan ingin melepas jabatan Wu Ze Tian sebagai permaisuri.
Perdana menteri Shang Guan Yi (上官仪) mendukungnya. Tang Gao Zong memerintahkannya membuat surat laporan pelepasan jabatan permaisuri. Mata-mata Wu Ze Tian segera melapor padanya. Saat ini nasib Wu Ze Tian berada di ujung tanduk. Mengenal tabiat Tang Gao Zong yang lemah ia pun mengambil langkah cepat, langsung mencari Tang Gao Zhong, surat laporan Shang Guan Yi pun jatuh ke tangannya.
Secara lunak, ia menangis mengingatkan jasanya dan budi suami istri mereka selama bertahun-tahun, kemudian ia juga secara keras marah padanya. Melihat keadaan ini, nyali Tang Gao Zong langsung menciut dan berkata, ‘Sebenarnya saya tidak bermaksud demikian, semua gara-gara Shang Guan Yi yang menyuruh.’ Karena takut,  ia menimpakan semua tanggung jawab pada Shang Guan Yi. Akibatnya Shang Guan Yi yang sial, ia dan anaknya dimasukkan ke penjara dan akhirnya dibunuh.
Sejak itu Wu Ze Tian merasa Tang Gao Zong tidak bisa dipercaya. Ia minta  setiap hari ikut dalam pertemuan dewan kerajaan dari balik tirai. Wu Ze Tian menamakan diri mereka sebagai  ‘Dua baginda suci’ (Er Sheng,二圣).  Raja dipanggil sebagai  Raja Langit(Tian Huang,天皇), dan permaisuri sebagai  Permaisuri Surgawi (Tian Hou,天后).
Pada tahun yang sama Wu Ze Tian melakukan reformasi pemerintahan. Diantaranya, membuka lahan pertanian, mengembangkan produksi ulat sutra dan berbagai bidang industri lainnya. Mengurangi pajak rakyat dan kerja rodi serta melindungi hak milik rakyat. Menghentikan peperangan, membuka kesempatan pada masyarakat memberi  ide dan kritikan untuk memajukan bangsa. Menggalakkan pendidikan dan perkembangan kebudayaan. Menentukan masyarakat untuk berkabung selama tiga tahun bukan hanya pada saat kematian ayah, juga saat kematian ibu. Pejabat diberikan kemudahan untuk naik jabatan.. 
Ia tidak hanya meneriakkan slogan dan berlagak. Selangkah demi selangkah ia mewujudkan ide politiknya yang membawakan kesejahteraan bagi rakyat.
Karena Tang Gao Zong sakit-sakitan, tiga bulan setelah Li Xian(李贤) diangkat sebagai putra mahkota, Tang Gao Zong secara resmi mengumumkan ingin memberikan kuasa pemerintahan pada Wu Ze Tian, tapi para pejabat menentangnya, sehingga saat itu tidak terwujudkan.                                                                                                                                              
Nasib Putra-putra Mahkota
Li Hong (李弘)
Li Hong

Putra mahkota Li Hong (李弘) adalah putra pertama Wu Ze Tian, ia dikenal baik hati dan rendah hati. Tapi ia sering bertentangan pendapat dengan Wu Ze Tian.
Suatu hari, Li Hong mendapati dua kakaknya, putri selir Xiao Shu Fei dipenjarakan dalam istana, sudah berumur 30an dan belum menikah. Li Hong mengusulkan untuk menikahkan mereka dengan pejabat besar istana. Wu Ze Tian marah besar dan asal-asalan menikahkan mereka dengan pengawal istana. Hal ini pun merusak hubungan kedua ibu dan anak.
Tidak lama kemudian, pada tahun 675, Li Hong mendadak meninggal. Kematian Li Hong menjadi sebuah misteri. Sebagian sejahrawan  berpendapat, Wu Ze Tian tidak ada motif untuk membunuhnya. Ia diduga mati secara alami mengingat ia sakit-sakitan.
Tapi banyak yang menduga ia sangat mungkin dibunuh oleh Wu Ze Tian, dilihat dari kekejaman dan caranya menghadapi putra keduanya, Li Xian(李贤). Tapi apa motifnya? Wu Ze Tian tidak akan kekanak-kanakan sampai  membunuhnya hanya karena alasan kedua putri Xiao Shu Fei.
Sebelum Li Hong meninggal. Saat itu Tang Gao Zong sakit-sakitan, sehingga Wu Ze Tian yang menjalankan pemerintahan. Wu Ze Tian melakukannya dengan sangat baik. Ia mulai mengecap manisnya memegang kekuasaan tertinggi kerajaan. Mungkin saat inilah mulai timbul hasratnya untuk menjadi raja. Tapi karena kondisi kesehatannya, Tang Gao Zong ingin menyerahkan kekuasaannya pada Li Hong. Dari sifat Li Hong, ia tidak akan mendukung ibu suri yang kejam ikut memerintah. Jika ia menjadi raja, sangat tidak menguntungkan posisi Wu Ze Tian. Mungkin karena itulah ia dibunuh.
Sejahrawan terkenal masa Dinasti Song Utara (北宋) Si Ma Guang(司马光) saat menyeleksi dan mengedit karya sejarahnya yang terkenal Zi Zhi Tong Jian(资治通鉴) juga kebingungan menghadapi berbagai pernyataan yang berbeda ini. Ia akhirnya menyimpulkan dengan ‘Saat itu orang mengatakan Li Hong mati diracuni Wu Ze Tian.’ Yang artinya, itu kata orang ya... bukan kata saya, Si Ma Guang.

Li Xian(李贤)
Zhang Huai Tai Zi Li Xian

Setelah Li Hong meninggal, pada tahun 675 juga adiknya yang kedua Li Xian mengganti kedudukannya sebagai  putra mahkota. Li Xian adalah putra Wu Ze Tian yang paling mirip dengannya, cerdas dan berbakat. Saat itu tersebar isu yang mengatakan Li Xian bukan anak Wu Ze Tian, tapi anak kakak Wu Ze Tian dengan Tang Tai Zong yang diangkat Wu Ze Tian. Ini membuat Li Xian serba salah.
Wu Ze Tian tau Li Xian mendorong pejabat untuk meminta Wu Ze Tian menyerahkan kembali  kekuasaan. Wu Ze Tian menulis secarik surat memarahi Li Xian tidak berbakti. Pada saat itu, dalam istana datang seorang pendeta bernama Ming Chong Yan (明崇俨). Wu Ze Tian dan Tang Gao Zong sangat percaya padanya.  Ia berkata Li Xian tidak cocok menjadi putra mahkota dan  tidak pantas menjadi  raja.
Saat Li Xian mewaspadai Wu Ze Tian, Ming Chong Yan tiba-tiba dibunuh. Wu Ze Tian menyelidiki siapa pembunuhnya. Setelah menggeledeh  tempat kediaman Li Xian, ditemukan ratusan peralatan perang. Awalnya hanya kasus pembunuhan biasa. Dalam sejarah tidak dibuktikan Li Xian mau memberontak, tapi Wu Ze Tian bersikeras menudingnya. Tang Gao Zong baru kehilangan seorang putra, tidak ingin kehilangan satu lagi. Ia memohon pada Wu Ze Tian untuk mengampuninya.  Tapi Wu Ze Tian menolak.  Tang Gao Zong terpaksa melepas jabatan Li Xian, dan memasukannya ke penjara. Wu Ze Tian mengambil kesempatan ini untuk memberantas habis semua pejabat yang mendukung Li Xian.
Beberapa tahun kemudian, saat Wu Ze Tian hampir naik tahta, untuk menghabisi sisa kekuatan politik Li Xian, ia mengutus panglima Qiu Shen Ji (丘神勣) memaksa Li Xian bunuh diri. Peristiwa ini dikenal dengan ’Kasus Zhang Huai Putra mahkota  Li Xian’ (章怀太子李贤一案)

Li Zhe(李哲) dan Surat wasiat Tang Gao Zong

Tang Zhong Zong (Li Zhe)

Putra ketiga Li Zhe(李哲)dengan wajar  menggantikan kakaknya menjadi putra mahkota dan mengganti nama menjadi Li Xian (李显namanya mirip kakak kedua, tapi beda nada lafal)  Pada tahun 683 Tang Tai Zong meninggal karena sakit. Ia pun naik tahta dengan gelar Tang Zhong Zong(唐中宗). Saat itu Wu Ze Tian telah memegang kekuasaan selama 20an tahun. Wu Ze Tian dan Tang Gao Zong menjadi suami istri selama 32 tahun.
Tang Gao Zong menulis surat wasiat bernama Da Di Yi  Zhao (大帝遗诏) yang berisi  ‘Jika ada urusan kenegaraan yang tidak bisa diputuskan Kaisar, meminta pendapat Ibu Suri.’ Surat wasiat ini mereflexikan pemikiran Tang Gao Zong saat itu. Ia tidak percaya pada Tang Zhong Zong yang tidak punya kepandaian apapun, juga tidak percaya pada pejabatnya. Ia khawatir Tang Zhong Zong yang bodoh digulingkan pejabatnya.
Ini sekaligus membuktikan ia percaya pada Wu Ze Tian. Selama bertahun-tahun, kemampuan  Wu Ze Tian dalam menjalankan pemerintahan telah membuatnya sangat kagum. Kehebatan Wu Ze Tian dapat mendukung anaknya menjadi raja yang baik. Tapi apakah ia tidak menyadari ambisi Wu Ze Tian? Perhatikan isi surat wasiat, Wu Ze Tian hanya sebagai penasehat tertinggi, bukan pemerintahan tertinggi. Kekuasaannya masih terbatas dibawah kekuasaan  Kaisar. Tapi Tang Gao Zong tidak bakal menyangka Wu Ze Tian menggunakan isi surat ini untuk mencari kesempatan menggulingkan anaknya sendiri.
Saat Wu Ze Tian masih galau, Perdana Menteri Pei Yan (裴炎) berkata ‘Tang Zhong Zong belum secara sah naik tahta. Sebelum itu, ia tidak mempunyai kekuasaan untuk memerintah. Bagaimana jika sesuai dengan Wasiat Tang Gao Zong, selang waktu ini biar Ibu Suri yang mewakili memerintah?’
Pengesahan naik tahta dilakukan 7 hari setelah Tang Gao Zong meninggal. Tapi setelah 7 hari, Wu Ze Tian kembali berkata pada Tang Zhong Zong, ‘Kaisar, masa berkabungmu belum berakhir,  kamu pasti masih terlalu sedih untuk mengurus kerajaan. Biar saya, mewakilimu dulu.’ Tang Zhong Zong pun tak punya pilihan.
Masa berkabung  adalah 27 hari, dengan demikian Wu Ze Tian mendapat tambahan waktu 20 hari. Lalu, apa yang dilakukan Wu Ze Tian selama itu?
Ia menggunakan kesempatan  ini sebaik mungkin. Pertama, menaikkan jabatan pejabat tinggi untuk mengambil hati mereka. Jika mereka tidak protes ia memegang kekuasaan, orang lainpun tidak akan protes. Kedua, ia menaikkan pangkat Perdana Menteri termasuk Pei Yan (裴炎) untuk memperkokoh pengaruh kekuasaannya. Ketiga, Ia menarik Pasukan Militer kerajaan  yang bernama Yu Lin Jun(羽林军 ) dari kota Chang An (长安) ke istana kediaman mereka di Luo Yang (洛阳). Sebuah kekuasaan harus didukung oleh kekuatan militer. Dalam Dinasti Tang, Yu Lin Jun adalah pasukan yang dipegang langsung oleh raja. Ia juga mengangkat kepercayaannya yaitu Cheng Wu Ting(程务挺) dan Zhang Qian Xu(张虔勖) sebagai jendralnya. Keempat, ia mengirim pasukan kepercayaan ke empat tempat penting di sekitar ibu kota, yaitu Bing Zhou (并州), Yi Zhou (益州), Jin Zhou (荆州)Yang Zhou (扬州). Perintah terakhir ini dirampungkan pada hari terakhir masa berkabung Tang Zhong Zong. Selama ini Wu Ze Tian seharipun tidak lengah.
Makam Tang Gao Zong

Kudeta tanpa pertumpahan darah
Setelah Tang Zhong Zong naik tahta, ia mendapatkan semua pejabatnya adalah orang Ibu Surinya. Walau sebagai kaisar, tidak ada yang tunduk padanya. Tak punya jalan keluar, ia memikirkan cara bodoh ingin mengangkat ayah permaisurinya sebagai perdana menteri. Kepala Perdana menteri Pei Yan(裴炎) dengan keras menentang. Saat itu Pei Yan menganggap diatasnya hanya ada Wu Ze Tian, semua perdana menteri berada dibawahnya. Ia sama sekali tidak mengubris Tang Zhong Zong. Tang Zhong Zong dengan marah berkata,’Biarpun saya menyerahkan seluruh kerajaan padanya, tak ada salahnya, apalagi hanya mengangkatnya sebagai perdana menteri.’
Pei Yan pun mengadu pada Wu Ze Tian. Wu Ze Tian diam diam senang menangkap bukti kelemahan Tang Zhong Zong. Ia memakainya sebagai alasan menggulingkannya dan  memutuskan mengangkat Li Dan (李旦) putra bungsunya sebagai Raja pengganti. Tapi menggulingkan  seorang raja bukan hal yang sederhana, butuh perencanan yang matang.
Pertama-tama mereka mencari  Liu Yi Zhi ( 刘祎之)pengatur siasat kepercayaan Wu Ze Tian yang juga adalah guru Li Dan. Dengan dua Jendral Yu Lin Jun,  mereka berlima secara rahasia merencanakan kudeta.  Pada tanggal 6 Februari 684, Wu Ze Tian mengumpulkan seluruh pejabat. Setelah semua pejabat tiba, Liu Yi Zhi, Pei Yan dan dua Jendral Yu Lin Jun bersama pasukannya baru muncul. Pei Yan pun mengumumkan menarik jabatan Tang Zhong Zong sebagai raja.
Tang Zhong Zong kaget dan berteriak,’Apa salah saya?’  Wu Ze Tian dengan dingin berkata, ’Kamu berencana menyerahkan kerajaan leluhurmu pada mertuamu, masih berkata tidak salah?’ Demikian, karena salah ngomong, ia mengakhiri kehidupannya sebagai raja saat itu. Kali ini ia hanya menjadi raja selama 36 hari.
Kudeta ini bisa berlangsung mulus tanpa pertumpahan darah karena adanya pasukan Yu Lin Jun. Bagai sedia payung sebelum hujan, Wu Ze Tian mempersiapkan pasukan ini dalam kurun waktu 20 hari memegang kekuasaan yang ia dapatkan pas sebelum Tang Zhong Zong naik tahta. Kalaupun ada pejabat yang menentang, melihat pasukan ini, tidak ada yang berani bersuara. Selain itu juga berkat mereka yang merencanakannya dengan sangat rahasia dan bergerak cepat sehingga siapapun termasuk Tang Zhong Zong tidak sempat berkelit.  
Tang Zhong Zong diasingkan ke Fang Zou (房州) yang tandus dan terpencil. Saat inilah ia baru menyadari kekejaman ibunya. Di pengasingan, karena sering ketakutan  akan dibunuh  ibunya dan tidak tahan kekerasan kehidupan disana, berkali-kali ia berusaha bunuh diri. Tapi berkali-kali juga ia diselamatkan istrinya. Saat itu pula ia bersumpah rela melakukan segala sesuatu untuk membalas budi istrinya, yang kelak menjadi Permaisuri Wei (伟皇后) yang terkenal karena ingin meniru Wu Ze Tian menjadi raja.

Raja Boneka Tang Rui Zong(唐睿宗)

Tang Rui Zong

Li Dan pun naik tahta pada tahun 684 dengan gelar Tang Rui Zong(唐睿宗) .Saat itu ia baru berumur 22 tahun. Setelah naik tahta ia langsung dikurung di dalam istana. Wu Ze Tian sendiri memerintah dari balik tirai. Ia mengumumkan alasan lucu, ‘Karena Raja sangat sedih kehilangan ayah, sehingga tidak bisa mengurus negara.’ Saat ini Wu Ze Tian sudah berumur 61, termasuk usia tua. Ia menpercepat langkahnya untuk menjadi raja. Memberikan jabatan besar pada kerabatnya, mendirikan kuil sembahyang leluhur kerajaan untuk leluhurnya yang bermarga Wu, mengubah bendera kerajaan, sambil mempersiapkan pergantian Dinasti sambil melihat reaksi orang bagaimana jika ia menjadi raja.

Pemberontakan Xu Jing Ye(徐敬业)
Pada tahun 684 itu juga, terjadi pemberontakan besar di Yang Zhou(扬州). Berawal dari obrolan pejabat yang dipecat pemerintah seperti Xu Jing Ye(徐敬业) dan Luo Bing Wang(骆宾王). Awalnya mereka hanya mengeluh kerajaan tidak menghargai bakat mereka, tapi kemudian berujung ke membahas ambisi Wu Ze Tian ingin menjadi raja. Mereka membentuk pasukan dan memilih Xu Jing Ye sebagai pemimpinnya. Dengan alasan ingin menyelamatkan Dinasti Tang, sebenarnya mereka ingin mengulingkan kerajaan.
Untuk mendapat simpati masyarakat  Luo Bin Wang menulis naskah yang bernama ‘Pernyataan perang Xu Jing Ye melawan Wu Zhao’ ( Wei Xu Jing Ye Tao Wu Zhao Xi为徐敬业讨武曌檄). Karena ditulis dengan sangat bagus, naskah ini segera tersebar luas.
Dalam naskah ini, Luo Bin Wang memaki dan menghina Wu Ze Tian habis-habisan. Saat naskah itu sampai ke tangan Wu Ze Tian, semua mengira ia akan marah besar. Tak disangka  sambil membaca ia sambil tersenyum, seolah-olah sedang menikmati sebuah naskah yang indah. Dengan tenang ia berkata ‘Siapa yang menulis naskah ini? Sungguh berbakat, tidak memakainya sebagai pejabat adalah kelalaian kalian sebagai Perdana Menteri. Sayang, sekarang dipakai pihak lawan.’ Di satu sisi Wu Ze Tian memang terkenal sangat menghargai bakat, walaupun dihina ia masih memuji Luo Bing Wang. Di sisi lain, ini adalah strategi Wu Ze Tian mengendalikan keadaan. Ia menunjukkan walau pada masa genting pun ia tidak goyah. Ketenangannya juga menenangkan hati para pejabat dan membuat mereka salut padanya.
Luo Bin Wang memang seorang pelajar yang sangat berbakat, karyanya terkenal berani dan penuh rasa keadilan. Bersama Wang Bo (王勃),  Yang Jiong (杨炯) dan Lu Zhao Lin (卢照邻) dikenal  sebagai ‘Empat Cendekiawan Berbakat  Awal Dinasti Tang’ (Chu Tang si jie初唐四杰)
Taktik militer Wu Ze Tian lebih hebat lagi. Ia mengirim Li Xiao Yi (李孝逸) sebagai panglima., Ia adalah kakek paman Tang Rui Zong. Walau tidak bisa berperang, ia adalah tetua yang sangat dihormati.  Bukankah Xu Jing Ye menyerukan ingin menyelamatkan Dinasti Tang, tapi ia malah berperang melawan Tetua Dinasti Tang. Ini seolah-olah menampar muka Xu Jing Ye. Menunjukkan pada rakyat bahwa Dinasti Tang dan Wu Ze Tian berada di satu garis pertempuran dan pasukan  Xu Jing Ye hanyalah pemberontak.
Tentu saja Wu Ze Tian juga megutus seorang ahli siasat perang yang hebat yaitu Wei Yuan Zhong (魏元忠) mendampingi Li Xiao Yi. Wu Ze Tian tidak salah menempatkan kedua pasangan ini. Hanya dalam waktu 44 hari, pemberontakan berhasil dipadamkan.
Dari sini dapat terlihat, rakyat sangat mendukung Wu Ze Tian. Sejak Wu Ze Tian memerintah, ia telah banyak memberikan keuntungan dan meringankan beban rakyat. Rakyat hidup aman sejahtera sehingga pasukan Xu Jing Ye tidak mendapat simpati dari rakyat.
Naskah Pernyataan Perang Xu Jing Ye karya Luo Bin Wang

Pei Yan(裴炎), berakhirnya kerja sama
Saat menumpas Xu Jing Ye, Wu Ze Tian menanya siasat Pei Yan(裴炎). Tak diisangka Pei Yan sama sekali  tidak  mencemasi pemberontakan, ia malah menyarankan Wu Ze Tian mengembalikan kekuasaan pada Tang Rui Zong, katanya dengan demikian pemberontakan akan berhenti dengan sendirinya. Usul ini sama dengan pandangan pemberontak, membuat Wu Ze Tian sangat murka.
Pejabat yang tau ambisi Wu Ze Tian menfitnah Pei Yan mempunyai maksud terselubung. Ia pun dituduh ingin memberontak dan dimasukan ke penjara. Banyak pejabat lain membantu meminta pengampunan dan menjaminnya tidak memberontak. 
Sebagai pejabat nomor satu, awalnya hubungan Wu Ze Tian dengan Pei Yan sangat baik. Tapi Wu Ze Tian kemudian mendapatkan harapan Pei Yan menjadi pejabat dibawah pemerintahan Tang Rui Zong sudah tidak sejalan dengan harapannya menjadi raja. Ia buru-buru  menghukumnya mati agar diantara pejabat tidak ada lagi perbedaan pendapat dan bisa fokus pada pemberantasan pemberontakan Xu Jing Ye.
Hal yang patut dipuji mengenai Pei Yan. Saat mengeledah dan menyita rumahnya, tidak ada barang berharga apapun. Sebagai kepala Perdana Menteri, ia tidak menggunakan kekuasaan memberikan jabatan pada kerabatnya.Ternyata ia adalah pejabat yang bersih.
Dalam waktu singkat semua pejabat yang mendukung Pei Yan atau yang tidak menguntungkan bagi Wu Ze Tian satu per satu dihukum mati ataupun diasingkan. Termasuk Jendral pasukan Yu Lin Jun yaitu Cheng Wu Ting yang pernah berjasa saat kudeta Tang Zhong Zong. Ia turut meminta pengampunan bagi Pei Yan. Sebagai teman baik Pei Yan, yang juga memegang kekuatan besar militer, membiarkannya hidup adalah bahaya besar.
Saat inilah Wu Ze Tian baru memegang kontrol kekuasaan sepenuhnya. Setelah menumpas suara yang bertentangan, ia berkata, ‘Selama 20an tahun saya mengikuti Tang Gao Zong, setiap hari mencemaskan masalah rakyat, sayalah yang memberikan kekayaan dan kekuasaan pada kalian, rakyat bisa damai dan sejahtera semua juga berkat saya. Tapi justru kalianlah yang memberontak dan menentang saya. Jika kalian merasa lebih hebat dari Pei Yan, Xu Jing Ye, atau Cheng Wu Ting, kalian boleh coba berseteru dengan saya, lihat bagaimana saya membasmi kalian seperti membasmi mereka.
Menghadapi Wu Ze Tian yang luar bisa ini, para pejabat tidak berani berkata apa-apa.

Batu kemujuran pembawa malapetaka
Pada saat Wu Ze Tian sibuk mempersiapkan diri menjadi raja, Wu Cheng Si (武承嗣), keponakan Wu Ze tian yang sangat ingin jadi putra mahkota, diam-diam memalsukan sebuah batu yang bertuliskan: Ibu suci datang ditengah rakyat, kerajaan selamanya makmur.(sheng mu lin renyong chang di ye 圣母临人 永昌帝业). Ia mengutus orang bernama Tang Tong Tai (唐同泰) pura-pura menemukannya dari sungai dan mempersembahkan pada Wu Ze Tian.
Para pejabat pun menjilat, ‘ Ini adalah tanda dari langit.’ ‘Dalam sejarah, hanya pada saat munculnya orang suci baru ada tanda peruntungan seperti ini.’ Wu Ze Tian yang cerdas tentu tau itu buatan orang. Tapi ia tidak peduli, saat itu barang seperti inilah yang ia perlukan untuk membuktikan sebagai wanita ia boleh menjadi raja.  Ia menamakan batu itu ‘Lukisan Pusaka Pemberian Langit’ (Tian Shou Bao Tu 天授宝图)
Untuk merayakan Tanda peruntungan ini, Ia memutuskan pada bulan 12 itu ke sungai di Luo Yang sembahyang untuk secara resmi menerima batu tersebut, sekalian mengucapkan terima kasih kepada langit, serta menerima ucapan selamat dari para pejabat. Ini adalah upacara yang sangat megah. Pejabat pusat dan daerah, pejabat dan kerabat raja marga Li, dan marga Wu semua harus hadir. Untuk memastikan semua orang hadir tepat waktu, mereka diharuskan tiba 10 hari sebelum hari sembahyang di sungai.
Sebenarnya perayaan ini tidak ada anehnya. Tapi pejabat dan kerabat raja Marga Li ketakutan Wu Ze Tian akan menggunakan kesempatan ini membunuh mereka semua. Mereka memutuskan untuk memberontak.  Li Yuan Jia (李元嘉) dan Li Zhen (李贞)  yang senior ditunjuk  sebagai pemimpin. Tapi saat rencana hampir rampung, keponakan Li Yuan Jia, Li Ai (李蔼) ketakutan dan membocorkan rahasia kepada Wu Ze Tian. Saat ini mereka kelabakan. Tapi tak ada jalan mundur. Putra Li Zhen, Li Chong(李冲), memulai pemberontakan tanpa persiapan matang. Baru mulai perang, pasukannya melarikan diri meninggalkannya. Hanya dalam 7 hari, bahkan sebelum pasukan penumpas pemberontakan tiba, Li Chong sudah dibunuh pegawainya untuk mengambil hadiah.
Karena belum siap, tidak ada pasukan lain yang berani bergerak, kecuali Li Zhen, ayah Li Chong, tapi sama dengan anaknya, baru mulai perang pasukannya sudah lari. 17 hari setelah pemberontakan, ia pun bunuh diri.
Dampak pemberontakan kali ini jauh dibawah dampak pemberontakan Xu Jing Ye. Dari sini juga terlihat, selama beberapa tahun ini kekuasaan Wu Ze Tian dan dukungan rakyat  di seluruh negri bertambah kuat.
Bagaimana nasib kerabat raja marga Li? Sebenarnya, jika Wu Ze Tian mau naik tahta, membentuk kerajaan marga Wu, mereka pasti dibasmi. Garis darah adalah dosa mereka. Mengenai sembahyang di sungai Luo Yang, Wu Ze Tian tidak mungkin membantai mereka tanpa alasan, ia mungkin hanya menggunakan kesempatan ini untuk memancing mereka. Sekarang dengan alasan pemberontakan, ia membunuh hampir seluruh kerabat raja marga Li. Dalam sejarah tercatat, saat itu Keturunan raja Li hanya tersisa beberapa.
Sembahyang batu kemujuran pun dilaksanakan sesuai jadwal.

Panda Contributor

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PART 2 Mengungkap Kebenaran Sejarah Wu Ze Tian (武则天) -- Kaisar wanita satu-satunya di China"

Post a Comment

Cara mencari tekan Ctrl+F di keyboard dan masukkan Indonesia, Mandarin atau pinyin.