Jenderal Yue Fei (岳飞)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDWacRMK6gmFnGriE9bwlkCJS_UnB2e7oBeQpOwjpZKfKVLqTOeLTQW_gQP3eO7EXqlsDJEQG7o1Xk5XCeCz7_NJ-DtKMQXnzE5d-EHCO2N-DNkn6KhGDRRcDdn2WcyVKIuKD9ZgqNAXnN/s400/general+Yue+Fei.png 

Di negeri Panda banyak menghasilkan pahlawan yang sangat berjasa dalam membela negara Panda, siapa yang tidak kenal dengan jenderal Yue fei, yang setia pada negara Panda hingga akhir hayatnya.
Pahlawan Yue Fei hidup pada masa dinasti song  yang sangat berjasa dalam menentang invansi bangsa jin. jenderal yue fei lahir dari keluarga yang miskin dan sederhana, namun kelak ia menjadi jenderal yang penuh  integritas. sepanjang karirnya ia berjuang untuk mencegah invasi bangsa Jin di perbatasan utara China yang berulang kali mencoba menduduki China. Sebagai seorang komandan yang gagah dan bijaksana, pada suatu kali ia berhasil mengalahkan pasukan Jin yang berjumlah 500 ribu orang hanya dengan pasukan berkekuatan 800 prajurit. 
Dalam sejarah komandan pasukan Jin yang dikalahkannya konon berkeluh kesah sesaat setelah dikalahkan Yue Fei.  ”Rasanya lebih mudah mengguncangkan Gunung Taishan daripada menghancurkan pasukan Yue Fei”. Berkat Yue Fei dan Jenderal Han Shizhong, Dinasti Song Utara yang lemah bisa bertahan selama beberapa waktu lamanya. Sayang walaupun Yue Fei dan pasukannya memenangkan berbagai peperangan dan bisa memulihkan kondisi Dinasti Song Selatan di beberapa tempat, ada musuh yang siap mengintai. Musuh itu adalah seorang gila harta bernama Qin Hui. Qin Hui menebarkan fitnah palsu sehingga Yue Fei akhirnya dikirim ke penjara dan dihukum mati. Mendengar berita ini Han Shizhong bertanya, apakah kesalahan yang dilakukan oleh Yue Fei. Qin Hui menjawab “Mo Xu You”. Belakangan istilah ini digunakan untuk menyebut tuduhan palsu. Yue Fei baru berumur 39 tahun saat ia dihukum mati. kasihan sekali ya Pandakers, seorang jendral hebat yang setia pada negara mati karena difitnah.
Berikut cerita kehidupan Yue Fei panda ambil dari tionghoa.com 
Yue Fei 1Yue Fei Merupakan seorang sosok yang terkenal dan seorang jenderal yang setia dan berjasa dalam peperangan melawan bangsa Jin / suku Nuzhen.Yue Fei Dilahirkan di desa Yunhe, Kabupaten Tangyin, Xiangzhou, pada tahun A.D. 1103 dari keluarga petani.
Ketika Yue Fei baru berumur tiga hari, banjir datang menyapu. Yue He, ayah Yue Fei, menyelamatkan istri dan anaknya dengan menaruh mereka di dalam tempayan besar. Sementara tempayan itu terapung, Yue He berpegangan pada pinggir tempayan dengan kedua tangannya.
Kehabisan tenaga dan tidak ingin menyusahkan istri dan anaknya membuat Yue He melepaskan diri dari tepi tempayan sehingga langsung lenyap ditelan banjir. Tempayan tersebut hanyut hingga ke desa Qilin, Kabupaten Huang, Propinsi Hebei.
Yue Fei kecil dan ibunya selamat, dan ditampung oleh Wang Ming. Pada saat Wang Ming jatuh miskin, ibu Yue Fei pindah ke sebuah gubuk sederhana. Untuk hidup, nyonya Yue, ibu Yue Fei, menenun. Yue Fei membantu dengan mengumpulkan kayu bakar dan rumput.
Sepulang dari bekerja, Yue Fei selalu belajar dengan tekun. Melihat hal itu ibu Yue Fei sangat sedih dan merasakan bahwa apa yang dipelajari Yue Fei tidaklah cukup, sehingga ia memberi uang kepada Yue Fei untuk membeli kertas dan pit. Nyonya Yue ingin memberikan pendidikan yang layak kepada anak satu-satunya.
Mengetahui kesusahan hidup yang dialami sang ibu, Yue Fei tidak membeli kertas dan pit, melainkan ia membawa pulang satu keranjang pasir dan beberapa ranting pohon. Yue Fei lalu menebarkan pasir itu di atas meja dan meratakannya untuk dipakai sebagai “kertas”. Dengan ranting pohon, Yue Fei dengan bantuan ibunya mulai belajar menulis.
Zhou Dong, seorang bekas jenderal dan ahli sastra tertarik akan ketekunan dan bakat Yu Fei, sehingga Yue Fei kemudian diangkat menjadi anak angkat. Zhou Dong memberikan semua pengetahuan yang dimilikinya kepada Yue Fei.
Sebelum kepindahan dari desa Qilin ke Tangyin, Yue Fei menikah dengan putri Li Chun.Menteri jahat dan licik yang selalu menindas dan membuat rakyat sengsara, membuat Yue Fei gagal dalam ujian kerajaan. Setelah kembali ke desa, Yue Fei menjadi seorang petani.
Xu Ren datang ke tempat tinggal Yue Fei dan meminta Yue Fei agar bersedia bergabung dengan tentara pada saat berdirinya Song Selatan, Yue Fei menerima.
Sebelum berangkat, ibu Yue Fei merajah punggung Yue Fei dengan kalimat “Jing Zhong Bao Guo” (Setia Mengabdi Kepada Negara).Gunung Bapan merupakan tempat pertama dimana Yue Fei bertempur melawan bangsa Jin. Dengan kekuatan tentara Jin yang jauh lebih besar, Yue Fei mendapatkan kemenangan gemilang.
Dengan kepandaian ilmu strategi, Yue Fei berhasil menghancurkan 100.000 tentara Jin di Gunung Naga Hijau hanya dengan pasukan yang berjumlah kurang dari 1.000 prajurit.
Gunung Aihua menjadi saksi bisu kemenangan Yue Fei berikutnya setelah berhasil mengalahkan tentara Jin yang datang kembali dengan tujuan menguasai Tiongkok.Pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di berbagai daerah berhasil dipadamkan Yue Fei, dengan hasil sebagian besar kepala pemberontak turut bergabung dengan Yue Fei untuk bahu membahu melawan Bangsa Jin.
Kemenangan demi kemenangan diraih Yue Fei sehingga namanya menggetarkan Bangsa Jin.Yue Fei juga berhasil menyelamatkan Kaisar yang terkepung di Gunung Kepala Kerbau setelah ibukota jatuh ke tangan tentara Jin.
Setelah kedudukan militernya kuat, Yue Fei berniat menghancurkan Bangsa Jin hingga ke akar. Namun sayang rencana tersebut tidak pernah terwujud.
Komplotan pengkhianat mengatur siasat.Kemenangan-kemenangan yang diraih Yue Fei lenyap. Keadaan gemilang yang ada menjadi debu yang ditiup angin.
Selanjutnya, malapetaka terbesar datang. Tidak ada yang menyangka bahwa Jenderal besar yang mengabdikan diri sepanjang hidup dengan gagah dan setia kepada negara ini meninggal karena fitnah.



Makam Yue Fei di Hangzhou


http://www.china-tour.cn/images/China_Pictures/Hangzhou_Pictures/Yue_Fei_Temple.jpghttp://tonywijaya.blog.binusian.org/files/2011/05/yue-fei.jpgMakam dan kuil memorial untuk Jenderal Yue Fei hingga kini masih menjadi salah satu atraksi turisme di Hangzhou. Kedua bangunan ini terletak di bagian selatan Kaki Bukit Qixia. Bangunan kuil dan makam yang ada sekarang merupakan bangunan yang kebanyakan dibangun pada masa Dinasti Qing. Kompleks makam dan kuil ini terdiri dari taman makam, kuil memorial dan kuil kesetiaan. Di sudut barat kompleks ini terdapat taman makam yang menghadap ke timur. Dua buah kuil dibangun masing-masing di bagian selatan dengan arah menghadap ke selatan.
Gerbang Kuil Memorial Yue Fei menghadap ke arah Danau Yue, salah satu bagian dari lima seksi Danau Xihu. Di antara makam, kuil dan Danau Yue berdiri sebuah hifang atau pintu gerbang bertuliskan Kesetiaan Tanpa Batas. Lebih dari 800 tahun setelah Kaisar Xiaozong dari Dinasti Song Selatan mengeluarkan perintah kerajaan untuk memakamkan kembali Yue Fei secara terhormat, Yue Fei      masih terus dikenang orang.

 
Tato kesetiaan

http://travelerfolio.com/travelerfolio/photos/yue_fei_tomb_hangzhou_04.jpgIbunda Yue Fei tahu hati putranya ingin membela negara, sehingga di punggung Yue Fei ia mentatokan kata Jing Zhong Bao Guo (Setia dalam Membela dan Membalas Budi pada Negara). Ibunda Yue Fei pun mendukung putranya mengikuti wajib militer untuk melawan musuh. Saat berumur 20 tahun itulah Yue Fei mengikuti wajib militer.




Tradisi meludah di makam Yue Fei

http://farm2.static.flickr.com/1348/775225716_0043e035c7.jpgDi sebelah kanan Kuil memorial terdapat Musoleum Yue Fei. Di sini terdapat 4 patung besi masing-masing Qin Hui dan istrinya, Zhang Jun dan Mo Qixie yang sedang berlutut di depan makam. Di masa silam terdapat tradisi memaki dan meludahi keempat patung ini yang dilakukan oleh pengunjung yang berjiarah ke makam Yue Fei. Pengunjung bahkan boleh melepas sepatu dan melemparkannya ke dua patung tersebut. Kini terdapat tanda jangan meludah di sisi setiap patung. Sebagai gantinya para pengunjung melakukan tradisi lain untuk mengungkapkan kekesalan kepada empat penghianat itu yakni dengan cara menampar bagian belakang kepala patung tersebut. Di kedua sisi makam Yue Fei juga terdapat enam patung batu, dua kuda, dua harimau, dan dua kambing yang menyimbolkan para pengawal Yue Fei. Setiap tahun tak terhitung pejiarah yang datang ke tempat ini untuk mengenang kepatriotan Yue Fei.

Begitulah cerita tentang seorang jenderal Yue Fei, nah Pandakers sekalian Semangat dan pendirian Jenderal Yue Fei pantas kita jadikan teladan nih..^^
                                                                                   


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jenderal Yue Fei (岳飞)"

Post a Comment

Cara mencari tekan Ctrl+F di keyboard dan masukkan Indonesia, Mandarin atau pinyin.