7.Lian (廉) Jujur dan bersih
Dalam Pedoman Menjadi Murid Dan Manusia Yang Baik, Di Zi Gui (弟子规) mengatakan, Jangan mengambil barang milik orang lain walaupun itu kecil. Kadang awalnya anak kecil mengambil sesuatu bukan karena ingin mencuri, hanya karena ingin bermain. Saat ini, orang tua harus bisa waspada dan mengambil kesempatan ini untuk mendidik.
Ada seorang ibu membawa anaknya ke toko buku, sewaktu pulang melihat anaknya mengambil kunci kecil buku diari. Ia segera balik ke toko untuk mengembalikannya. Penjaga toko tertawa berkata “Tak apa, barang kecil, untuk ia bermain.” Sang ibu tidak sigap, membiarkan anaknya mengambilnya. Setelah masuk TK ibunya mendapati anaknya sering membawa pulang barang-barang kecil milik temannya. Ibu itu baru menyadari ia sudah teledor, mendidik anak harus dimulai dari kecil, jika sudah menjadi kebiasaan akan sulit diubah. Ada pepatah mengatakan, sewaktu kecil mencuri jarum, sewaktu besar mencuri emas.
Sikap apa yang dinamakan bersih dan jujur?
Seorang pejabat dan dosen Taiwan bernama Zhou Bang Dao(周邦道)( 1898-1991).Karena jabatannya, ia diberikan mobil dinas. Ia hanya menggunakan mobil tersebut saat bekerja. Di luar kerja ia dan sekeluarga menggunakan bus angkutan umum. Dirumahnya juga dipasangkan telepon oleh pemerintah, tapi ia hanya menggunakannya untuk menerima telepon. Untuk menelepon keluar, ia memakai telepon umum.
Seorang pengusaha sukses berkata, ia punya berkah sebesar ini karena hasil didikan ayahnya. Sewaktu kecil, pernah sekali ia memungut buah yang jatuh dari pohon dijalanan. Dengan senang hati ia bawa pulang dan menunjukkannya pada ayahnya. Ayahnya dengan tegas berkata, Kembalikan keasal dimana kamu mengambilnya! Sejak itu ia tidak pernah mengambil barang yang bukan hak miliknya, sekecil apapun barang tersebut.
Di negara kita sekarang ini sulit membedakan dimana batas Bersih dan Jujur. Seorang guru spiritual yang bisa melihat reinkarnasi berkata, segala sesuatu ada sebab akibatnya. Tidak ada yang dinamakan pihak yang merugikan ataupun pihak yang dirugikan. Seberapa yang kita curi seberapa itulah hutang kita. Hal yang paling bodoh adalah mengambil barang milik umum, karena jatuhnya kita berhutang pada seluruh masyarakat. Lebih bodoh lagi jika kita menghindari pajak, karena hutang kita adalah pada semua penduduk di seluruh negri. Bagaimana dengan pejabat yang kaya karena korupsi? Tak apa, kalau benar ada reinkarnasi, saat mereka menebus hutangnya, kita semua kebagian.
Ini mungkin hanya lelucon. Menghadapi budaya korupsi dan sogok menyogok, kita jangan menyalahkan atau mengkritik orang lain. Berlaku bersih dan jujur dimulai dari diri kita sendiri. Jadilah orang atau karyawan yang jujur dan bertanggung jawab, bayarlah pajak, latihlah Lian dari hal kecil seperti tidak membawa pulang barang dari kantor, sekecil apapun itu tanpa izin . Walau dimulai dari hal yang kelihatan sepele, saat menghadapi hal yang besar kita sudah terbiasa untuk tidak serakah. Bila melihat ada rekan, karyawan, atau pejabat yang bersih dan jujur, kita senantiasa memujinya. Dengan demikian akan semakin banyak orang atau pejabat yang dengan bangga dan senang hati mengabdi dengan bersih dan jujur. Hanya jika masyarakat dan pemerintah kita Lian, negara baru bisa maju dan sejahtera.
8.Chi(耻)Malu untuk melakukan kesalahan
Dalam bab terakhir dari ulasan Ba De ini, pertama-tama kami ingin membahas masalah
moral yang paling mendesak di jaman era sekarang ini, hal yang paling memalukan untuk dilanggar.
Saat jaman pemerintahan Suharto, sangat mementingkan pemberantasan pornografi. Film yang ditayangkan di TV disensor dengan teliti, banyak anak yang sampai remaja pun belum pernah melihat orang kissing di film. Majalah dari luar negeri pun tidak ketinggalan disensor habis-habisan. Saat itu semua orang sebel pada Pak Harto. Sekarang orang yang lebih senior baru menyadari saat itu beliau telah melindungi mental dan moral bangsa.
Saat jaman pemerintahan Suharto, sangat mementingkan pemberantasan pornografi. Film yang ditayangkan di TV disensor dengan teliti, banyak anak yang sampai remaja pun belum pernah melihat orang kissing di film. Majalah dari luar negeri pun tidak ketinggalan disensor habis-habisan. Saat itu semua orang sebel pada Pak Harto. Sekarang orang yang lebih senior baru menyadari saat itu beliau telah melindungi mental dan moral bangsa.
Beberapa waktu lalu ada seorang pemuda berkata, adegan ranjang disetiap film sekarang ini membuat filmnya terlihat nyata. Tapi, siapa saja yang menonton film-film nyata tersebut? Kalau dibilang ada rating film, benarkah itu berguna? Sanggupkah orang tua mengontrol dengan bijak semua film yang ditonton anaknya? Dan lagi, siapakah yang mensortir DVD bajakan yang tersebar dimana-mana? Film pornografi pun dapat dengan mudah dilihat di internet..
Masalah yang lebih besar adalah film yang diizinkan ditonton anak kecil sekarang pun banyak berisi adegan atau informasi yang menghalalkan hubungan intim diluar nikah. Ini menanamkan benih pada semua penonton bahwa hubungan intim bebas adalah hal yang lumrah untuk dilakukan. Parahnya tidak ada orang yang menyadari dan mengambil tindakan. Itu lebih membuat masyarakat tidak bisa membedakan boleh atau tidak. Film sangat mempengaruhi mental dan pola pikir seseorang. Banyak orang suka meniru film atau membayangkan alur ceritanya dalam hidupnya. Bahkan orang dewasa pun terpengaruh karenanya dan banyak yang tidak malu berselingkuh atau menganut hubungan intim bebas .
Seberapa parahnya masalah ini menggerogoti kita?
Organisasi WHO dari PBB melaporkan, jumlah aborsi di dunia mencapai 56 juta pertahun (www.lifesitenews.com/news/56-million-abortions-around-the-world-each-year-new-report)
Dijumlah 2 tahun sudah melebihi 110 juta. Nazi selama 12 tahun membunuh 20 juta orang, diberitakan sebagai ‘shocking news’. Bagaimana dengan ‘shocking news’ dari Indonesia, Data bersumber dari survei yang dilakukan oleh Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Kementrian Kesehatan, (Kemenkes) pada Oktober 2013.
Grafik memaparkan bahwa sekitar 62,7% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks di luar nikah . 20% dari 94.270 perempuan yang mengalami hamil di luar nikah juga berasal dari kelompok usia remaja dan 21% diantaranya pernah melakukan aborsi. Pada kasus terinfeksi HIV dalam rentang 3 bulan sebanyak 10.203 kasus, 30% penderitanya berusia remaja.
(https://www.kompasiana.com/rumahbelajar_persada/63-persen-remaja-di-indonesia-melakukan-seks-pra-nikah_54f91d77a33311fc078b45f4)
Beberapa waktu yang lalu, saat mendiskusikan masalah seks bebas, banyak orang tua yang tidak menyadari sebesar apa masalahnya dan menganggap asalkan anak dididik dengan baik, semua bisa diatasi. Sedang kaum muda menganggapnya hal sepele yang tidak perlu di bahas. Bahkan ada yang mengatakan sebenarnya jaman dahulu sama saja dengan sekarang, berita kehamilan sebelum nikah dan aborsi kedengaran lebih banyak hanya karena media komunikasi sekarang sangat maju.
Survei dari sumber artikel: Tiap tahun, remaja seks pra nikah meningkat
Wimpie Pangkahila pada tahun 1996 melakukan penelitian terhadap remaja SMA di Bali. Dia mengambil sampling 633, memiliki pengalaman berhubungan seks pra nikah, dengan persentase perempuan 18% dan 27% laki-laki.
Sedangkan penelitian Situmorang tahun 2001 mencatat, laki-laki dan perempuan di Medan mengatakan sudah melakukan hubungan seks 9% perempuan dan 27% laki-laki.
Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) di tahun 2002-2003, remaja mengatakan mempunyai teman yang pernah berhubungan seksual pada: usia 14-19 tahun, perempuan 34,7%, laki-laki 30,9%. Sedangkan pada usia 20-24 tahun perempuan 48,6% dan laki-laki 46,5%.
Di tahun 2005 Yayasan DKT Indonesia melakukan penelitian memfokuskan di empat kota besar antara lain: Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Medan.
Berdasarkan norma yang dianut, 89% remaja tidak setuju adanya seks pra nikah. Namun, kenyataannya yang terjadi di lapangan, pertama, 82% remaja punya teman yang melakukan seks pra nikah. Kedua, 66% remaja punya teman yang hamil sebelum menikah. Ketiga, remaja secara terbuka menyatakan melakukan seks pra nikah.
Tahun 2006, PKBI menyebutkan, kisaran umur pertama kali yakni 13-18 tahun melakukan hubungan seks. 60% tidak menggunakan alat atau obat kontrasepsi. 85% dilakukan di rumah sendiri.
Merujuk pada data Terry Hull dkk (1993) dan Utomo dkk (2001), PKBI menyebutkan, 2,5 juta perempuan pernah melakukan aborsi per tahun dan 27% atau kurang lebih 700 ribu remaja dan sebagian besar dengan tidak aman. 30-35% aborsi penyumbang kematian ibu.
Temuan Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta Pusat Penelitian Bisnis dan Humaniora (LSCK-PUSBIH) di tahun 2008 lebih mengagetkan lagi. Hasil penelitian terhadap 1.660 mahasiswi di Yogyakarta mereka dapatkan, 97,05% mahasiswi sudah hilang kegadisannya dan 98 orang mengaku pernah melakukan aborsi.
Penelitian Komnas Perlindungan Anak (KPAI) di 33 Provinsi pada bulan Januari-Juni 2008 menyimpulkan empat hal: Pertama, 97% remaja SMP dan SMA pernah menonton film porno. Kedua, 93,7% remaja SMP dan SMA pernah ciuman, genital stimulation (meraba alat kelamin) dan oral seks. Ketiga, 62,7% remaja SMP tidak perawan. Dan yang terakhir, 21,2% remaja mengaku pernah aborsi.
Dari sekian lembaga penelitian di atas, menurut Masri, semua elemen harus ikut telibat memberi andil mencari solusi meminimalisir perilaku seks pra nikah. “Budaya ini diam-diam mengancam bangsa Indonesia” tuturnya.
(https://news.okezone.com/read/2010/12/04/338/400182/tiap-tahun-remaja-seks-pra-nikah-meningkat)
Orang tua diajak untuk lebih waspada. Bayangkan, 62,7%! Berarti dari 10 anak remaja yang kita jumpai, minimal ada 6 orang yang sudah pernah melakukan hubungan intim. Parahnya,masalah ini sudah menjadi umum sehingga anak-anak ataupun remaja tidak lagi merasa malu mengakuinya. Menurut survei pada tahun 2001, jumlah aborsi mencapai 2,5 juta per tahun, tidak tau bagaimana dengan sekarang. Lingkungan demikian akan menjadi lingkaran setan yang mempengaruhi semua anak bangsa.
Kita menganggap kejahatan terbesar adalah membunuh orang. Aborsi bukan membunuh orang lain, tapi anak kandung sendiri. Pepatah China mengatakan Dari semua kejahatan, perzinahan adalah yang paling utama (wan e yin wei shou万恶淫为首).Perzinahan dapat merusak moral seseorang, dapat merusak rumah tangga, bahkan meruntuhkan sebuah negara.
Mengambil hikmah dari orang terdahulu
Dalam sejarah, banyak dinasti China yang digulingkan karena rajanya tergila-gila pada selirnya dan lupa akan kewajibannya sebagai raja.
Tiga Dinasti paling awal dalam sejarah China, Dinasti Xia(夏) karena gadis bernama Mei Xi(妹喜), Dinasti Shang(商) karena Da Ji(妲己), Dinasti Zhou(周) karena Bao Shi(褒姒). Raja-raja di akhir jaman ketiga dinasti tersebut tergila-gila pada masing masing gadis cantik ini yang mengakibatkan jatuhnya kerajaannya.
Awal masa pemerintahan Tang Xuan Zhong (唐玄宗), raja dari Dinasti Tang (唐朝) ini memimpin China ke salah satu masa yang paling jaya dalam sejarah China, yang terkenal dengan masa Kai Yuan Zhi Zhi (开元之治) Tapi setelah ia bertemu Yang Gui Fei(杨贵妃) yang terkenal sebagai salah satu dari empat wanita tercantik dalam sejarah China, ia melalaikan urusan pemerintahan dan hanyut dalam nafsunya pada Yang Gui Fei. Sampai akhirnya terjadi pemberontakan AnShi(安史之乱), ia terpaksa melarikan diri dari istana dan hampir digulingkan. Sejak itu pemerintahan Dinasti Tang tidak pernah bangkit lagi.
Bintang film asal China, Ding Jia Li(丁嘉丽), saat mengutarakan penyesalannya mengaku pernah melakukan aborsi 4 kali. Ia mengatakan saya telah membunuh anak-anak saya sendiri. Semua karena saya tidak tau malu.
Dalam ajaran moral China mengatakan jika kita sendiri tidak setia dan bermoral, kita akan menarik pasangan dan anak yang juga tidak bermoral ke dalam hidup kita. Demikian juga kata Ding Jia Li, saya berselingkuh, saya menarik suami yang juga berselingkuh, pernikahan dan rumah tangga saya pun hancur. Saat menceritakan deritanya aborsi, ia mengatakan iklan tentang aborsi yang tidak sakit itu bohong, aborsi juga telah mengakibatkannya menderita penyakit yang tak terobati seumur hidup. ‘Budaya seks bebas ini telah menghancurkan hidup saya.’ Ia menghimbau anak muda untuk tidak mengulang kesalahannya.
Ini bukan lagi masalah sepele yang dapat ditanggulangi hanya dengan nasehat orang tua, karena selain didikan orang tua, masih ada pengaruh lingkungan, diantaranya juga ada pendidikan sekolah dan pendidikan dari masyarakat. Setelah anak beranjak dewasa lebih banyak waktu yang dihabiskan diluar rumah, saat ini faktor lingkunganlah yang lebih mempengaruhi mental dan hidup seseorang . Oleh karena itu,selain mendasari anak dengan pendidikan moral yang kuat, sebagai orang tua sendiri juga harus menjadi contoh teladan dan memberi lingkungan yang berlandaskan moral kepada anak sejak dini. Jika bisa, seleksi lingkungan bergaul anak sejak kecil, juga hindari membiarkan anak menonton film apapun sebelum anak beranjak dewasa. Kita boleh mencari acara rekreasi lain yang lebih mendidik dan bermakna. Seperti lomba presentasi atau membaca puisi sesama sepupu, Atau sekeluarga mendaki gunung bersama. Anda boleh dengan kreatif memikirkan kegiatan yang disukai sekeluarga.
Kami juga berharap instansi pemerintah ikut turun tangan menanggulangi masalah ini. Pemuka agama juga dapat menanamkan rasa malu bagi umatnya agar tidak berzinah. Kita semua perlu bekerja sama mencari solusi masalah yang telah mengerogoti mental, moral dan kebahagiaan bangsa negara kita ini.
Tau malu adalah sikap seorang pemberani (Zhi chi jin hu yong知耻近乎勇)
Tidak ada orang yang sejak lahir tidak pernah melakukan kesalahan. Chi boleh dianggap sebagai tameng pelindung bagi perilaku seseorang. Dengan adanya rasa malu, kita akan bisa selalu mawas diri. Saat mengoreksi diri dapat dimulai dari menimbulkan rasa malu untuk melakukan kesalahan.
Tau malu bukan berarti menutupi kesalahan dan takut ketahuan orang. Dalam menerapkan Chi ada 2 sikap yang dapat diambil.
Pertama, senang menemukan kesalahan sendiri. Orang yang tau Chi selalu senang dikritik. Orang bijak akan sangat berterima kasih saat orang lain menunjuk kesalahannya, karena semakin dini diketahui semakin mudah mengoreksinya dan semakin sedikit kelalaian yang akan terjadi. Kita semua tau, tidak mudah menerima kritikan dengan lapang dada. Seperti halnya poin Ba de yang lain, hal ini juga dapat dibina.
Sikap kedua adalah memberitahukan khalayak umum kesalahan kita. Ini membutuhkan keberanian yang besar, tapi ini cara paling ampuh untuk tidak mengulang kesalahan dan kebiasaan buruk. Karena secara otomatis semua mata tertuju pada kita, mau tak mau kita selalu introspeksi diri. Orang disekitar pun akan menjadi pengawas yang mengingatkan kita.
Akhir kata, apa manfaatnya mempelajari Ba de?
Anda mungkin bertanya, kalau saya sendiri mempraktekkan Ba de, bagaimana, bisa bertahan didunia yang keras ini? Jangan khawatir, sesuai hukum alam, kita hanya akan menarik kumpulan orang yang sejenis kedalam hidup kita. Seperti dalam idiom Inggris dikatakan Birds of a feather flock together. (Burung yang sejenis terbang bersamaan)
Saat awal mempraktekkannya mungkin akan terasa susah dan tidak nyaman. Kita dapat menempatkan diri pada lingkungan orang yang juga menerapkannya untuk memperkuat usaha kita. Seiring dengan majunya moral dan etika kita, hari demi hari dari dalam lubuk hati akan tumbuh perasaan damai dan bahagia yang tak terkira, karena saat itu, hati dan tindak-tanduk kita sudah semakin selaras dengan norma-norma alam. Yaitu Xiao, Ti, Zhong, Xin, Li, Yi, Lian, Chi. Dan bayangkan, semakin kita melakukannya dengan benar, kita akan semakin dikelilingi orang berkriteria seperti itu. Semakin mendapat faedah darinya, kita semakin bersemangat menyempurnakan budi pekerti kita. Sampai akhirnya hidup kita semakin bahagia, dunia di sekeliling kita pun menjadi lebih indah.
Hidup sebagai manusia sangatlah berharga. Kita dapat memilih datang kedunia ini untuk meningkatkan dan menyempurnakan moral dan budi pekerti kita, hidup damai dan bahagia sampai akhir hayat dan meninggalkan contoh teladan bagi anak cucu kita. Menyempurnakan budi pekerti tidak cukup dilakukan dalam setahun, dua tahun, Orang bijak seperti Confucius dan Mengcius pun mengintrospeksi diri sampai akhir hidupnya. Dengan adanya niat untuk maju, setiap orang dapat melatih diri menjadi sebijak Confucius.
Budaya China sarat akan kebijaksanaan, seperti yang dikatakan seorang pendidik, pendidikan moral ini bukan untuk diriset atau dihapal, tapi untuk diterapkan. Ini adalah harta yang tak ternilai yang diwariskan oleh leluhur China.
Panda Contributor
Sanna Yap
0 Response to "Ba De(八德)Delapan moral ajaran Confucius (Part IV); Lian (廉) dan Chi (耻)"
Post a Comment