Setelah
Fan Li (范蠡) membantu raja Goujian (勾践)dari Negara Yue (越国)dan mengalahkan negara Wu (吴国), sebagai pejabat yang berjasa besar,
seharusnya ia sudah bisa menikmati kemewahan dan kejayaan, tetapi ia malah
mengundurkan diri dari jabatannya, Saat semua orang menyayangkannya, Fan Li
juga mengajak Wen Zhong(文种)penasehat Negara Yue
untuk ikut mengundurkan diri bersamanya.
Dalam
suratnya kepada Wen Zhong ia menulis "Niao jin gong cang (鸟尽弓藏)" yang berarti "Setelah
burung habis di buru, busur pun pasti akan disimpan" dan "Tu si gou peng (兔死狗烹) yang berarti "Kelinci semuanya mati,
anjing pemburunya pun dibunuh untuk dimakan” ,Tetapi Wen Zhong tidak percaya. Ternyata
Fan Li sangat jeli menilai, akhirnya tidak lama setelah Fan Li meninggalkan Negara Yue,
Wen Zhong pun dihukum mati.
Kedua penggal kata ini pun berkembang menjadi dua idiom yang mempunyai arti habis
manis sepah dibuang. Hanya saja idiom pertama Niao jin gong cang, dipakai untuk
menyatakan, setelah tidak berguna busur hanya disimpan, yang bersangkutan tidak
dalam bahaya. Sedangkan idiom Tu si gou peng menyatakan setelah tidak berguna,
nyawapun melayang.
Sanna Yap
0 Response to "Cerita Idiom China "habis manis sepah dibuang" Niao Jin gong cang(鸟尽弓藏) dan Tu si gou peng (兔死狗烹) "
Post a Comment